Senin, 27 Oktober 2008

Give Thank. . .

Andaikan ku dapat mengungkapkan perasaanku. . .
Hingga membuat dia&mereka tau apa yg terjadi, apa yg kurasakan&apa yang. . .
Tapi sudahlah. . .
aQ hidup berdasarkan apa yg ada waktu itu, kemarin&selanjutnya.
Dengan penuh perjuangan&dgn penuh tanggung jawab.
Ku ingin s'lalu mencoba jadi yang terbaik, namun tak semudah membalik telapak tangan.

Ku hanya selalu yakini, Tuhan selalu bersamaku.
Di rapuhnya aku, aku tau Dia selalu ada.
Di ketidak mampunya aku menjadi manusia, ku tau dia ada menguatkanku.
Di saat putus pengharapanku, Dia juga selalu menguatkanku.
Tuhan, , , ku tau betapa baiknya Engkau untuk hidupku.
Harusnya aku selalu belajar seperti dulu lagi, bahkan lebih baik lagi dari yang dulu. . .
Bahwa, , , aku harus bersyukur dalam sesuatu, bukan hanya bersyukur karena sesuatu.
Ya, , , i'LL try, always.

Sabtu, 18 Oktober 2008

Hari yang benar2 membuatku bingung, sedih, sakit, dLL.
aQ tidak tau apa yang terjadi, aQ tidak tau apa yang harus aku lakukan lagi.
aQ menjadi orang yang bingung hari ini.
Sampai aku bungung mau menulis apa?

aQ mencintainya, tapi ku tak mau ini terjadi
aQ ingin selalu bersamanya, tapi seoalah tak mampu
aQ takut kehilangannya, tapi ku benci dengan semuanya
aQ hanya ingin dimengerti walaupun sulit

Senin, 13 Oktober 2008

Pagiku

Pagi yang cerah dan ku terjaga
Kau s'lalu dan tetap ada disana
Ku sadar kau tak pernah berhenti
hadir di pagiku

Kuambil handphoneku dan ku ucapkan:
"S'lamat pagi, Sayangku. . . Sudah bangunkah dirimu?"
Dan tak lupa ku ucapkan:
"I Love You. . .!"

Setiap pagi aku bahagia
Kar'na ku tau kau selalu dan tetap ada disana
Setiap pagi ku tersenyum
Kar'na ku tau kau yang menemani hari-hariku

Harapku. . .

Ketika kau jauh nanti
Satu harapan yang ku titipkan
Bahwa aku selalu ada di hari-harimu
Bawalah selalu setiamu hanya untukku
Itu harapku. . .

Mungkin dan pasti tangisku mengiringimu
Tapi jangan jadikan itu hambatan
Kau bisa pergi menggapai semua
Dan kaupun tetap membawa harapku. . .

Aku tetap akan menjadi aku
yang kau kenal sebelum kau pergi
Bahkan aku akan selalu
mencoba lebih baik lagi mengenalmu
Bawalah selalu setiamu hanya untukku
Itu harapku. . .

Sabtu, 11 Oktober 2008

Engkau Ada

Engkau yang ada menemaniku kini
Dan engkau yang ada ketikaku membuat keputusan itu
Harapanku besar untukmu
Dan hanya untukmu seorang

Di hati ini hanya kamu yang ada
Di jiwa ini hanya kesetiaan untukmu
Di batin ini hanya doa untukmu
Dan di hidup ini hanya kau lelaki itu

Ku selalu mencoba untuk selalu setia
Sebelum persatuan itu datang
Ku selalu mencoba lakukan
Apa yang terbaik untukmu dan untukku
T'rimakasih karena engkau ada. . .

Kamis, 25 September 2008

Good Story. . .

Ada sebuah cerita/ilustrasi yang pernah ku dengar&aQ pengen berbagi cerita singkat dengan siapa aja yang membaca bLog_Qu . . .

Qt mulai, , ,
Ada 3 tokoh: Ayah, Ibu, Budi (si Anak) +- kelas 2 SD yang hampir kehilangan bahkan tidak punya waktu untuk bermain dengan ayahnya yang super sibuk dengan pekerjaannya. Budi sangat senang main ular tangga.

Malam itu sekitar jam 19.00. . .
Budi : Bu,,, Ayah pulang jam berapa ya hari ini?
Ibu : Mungkin nanti malam setelah semua kerjaannya selesai, Nak.
Budi : Ooo (Bergegas ke ruang tamu&duduk di sofa dengan maksud menunggu sang ayah).

Kemudian jam 00.00, bArti 5 jam kemudian Ayah pulang...
TingTong, bel berbunyi. . .
Budi : Ayah baru pulang? (sambil membukakan pintu).
Ayah : Iya, Lho kamu kok belum tidur?
Budi : Iya, Yah. Budi sengaja nunggu, mau bertanya sama Ayah.
Ayah : Apa itu?
Budi : Gaji ayah kerja berapa, Yah?
Ayah : 400 ribu untuk 10 jam. Untuk apa kamu nanya seperti itu?
Budi : Oooo, bArti Budi bisa pinjam uang 5 ribu sama Ayah?
Ayah : Untuk apa dengan uang itu? Sudah kamu tidur aja...!
Budi : Ayah. . . Tolong pinjamkan aku uang 5 ribu itu karena aku sangat memerlukannya. . .
Aku janji segera mengembalikannya sama Ayah. . .
Ayah : Kalau untuk mainan besok Ayah belikan, tapi jangan sekarang! Besok Ayah belikan
mainan yang kamu mau!!! Sekarang cepat kamu tidur, sudah malam!
(Dengan nada emosi ayahnya menyuruh Budi masuk ke kamarnya untuk segera tidur)

Sambil menangis tersedu-sedu Budi meninggalkan ayahnya.

Keesokan harinya, pagi-pagi...
Sang Ayah masuk ke kamarnya Budi karena menyesal telah membentak anaknya.
Ayah : Bud, ayo bangun... Maafkan Ayah, ya. Sudah membentakmu tadi malam, sebenarnya
untuk apa uang 5 ribu itu?
Budi : bArti aku boleh pinjam 5 ribu itu, Ayah?
Ayah : Iya, tapi untuk apa?

Dengan nada tersendat-sendat Budi menjawab. . .

Budi : Ayah, aku punya uang 15 ribu dari tabunganku selama ini, , ,
Tadi malam aku tanya berapa gaji Ayah...? Ayah bilang 400 ribu untuk 10 jam, kan?
Karena 400 ribu untuk 10 jam, bArti 1 jamnya 40 ribu.
Makanya setelah aku hitung, aku kekurangan 5 ribu, supaya genap jadi 20 ribu.
Aku pengen beli jam kerja Ayah walau hanya setengah jaaaaaam aja, Ayah. . .
Untuk menemaniku main ular tangga. Pasti uang 5 ribu itu aku bayar dari tabungan
jajanku tiap hari, Ayaaaaah. . .

Tanpa menunggu Budi menyelesaikan kata-katanya, Ayah langsung memeluk Budi dengan erat sambil menangis, dia berkata. . .

Ayah : Ya ampun, Naaak. . . Maafkan ayah selama ini lupa akan tanggung jawab yang ada
di rumah ini, Ayah menerlantarkan menemanimu, Ayah hanya tau kerja, kerja dan
kerja. Maafkan ayah ya, Nak. Ayah pasti akan punya waktu buat main ular tangga
denganmu dan banyak hal. . .

The End . . .

NB:
Semua hal kadang di luar kendali&di luar sadar kita.
Kita belum mampu melakukan apa yang mereka mau, tapi kita mampu komit dengannya dulu...
Kita tidak pernah tau bagaimana perasaanya, betapa hancurnya dia, betapa sedihnya dia. . .
Tapi satu hal, Budi tidak akan pernah berfikir untuk menggantikan posisi ayahnya dengan yang lain untuk menemani dia main ular tangga yang paling menyenangkan. Orang lain hanyalah kesenangan sesaat untuk menemaninya sementara.


  • Hal Paling sederhana yang kita fikirkan, belum tentu sederhana menurut orang . . .
  • Hal yang tidak terfikirkan oleh kita, apakah kita akan mulai berfikir ketika dia sudah
pergi dari hidup kita, dan ketika orang itu berkata, sudah terlambat. . .


Dimana Yang Dulu Pernah Ada. . . ?

Dimana tawaku yang dulu
Dimana semangatku yang dulu
Dimana sabarku yang dulu
Dimana PRINSIPku yang dulu

Semua hilang seolah tanpa jejak dalam hidupku
Aku menjadi sosok yang asing buat diriku sendiri

Tapi satu hal yang ku percaya. . .
Aku 'kan mendapatkan semua itu lagi

Aku 'kan tertawa lepas lagi
Aku 'kan berlari dengan semangat mengejar semua hal
Aku 'kan bersabar menunggu semua yang masuk akalku
Aku 'kan mempunyai prinsip yang dulu ada padaku


AKU PERCAYA ITU SEMUA!!!
BECAUSE I CAN DO IT!!!